PERTUMPAHAN DARAH KADIPATEN JIPANG PANOLAN


kadipaten jipang dalam sejarah nya merupakan sejarah yang penuh dengan pertumpahan darah. Dengan bendiri nya kerajaan pajang yang terletak di sebuah daerah desa jipang kecamatan cepu yang kurang lebih nya 50KM an arah tenggara kabupaten blora jawa tengah.

Dalam sejarah nya kadipaten ini lebih di kenal dengan sebuah nama jipang panolan yang berkedudukan di desa jipang panolan yang berada persis di tepi bengawan sore. Dulu selain sebagai pusat pemerintahan juga sebagai bandar perdagangan.

Kala itu pemimpin kadipaten jipang adalah arya penangsang yang selalu berkuda dan konon terkenal dengan ilmu kanuragan nya yang sangat sakti. Yang selalu menggenakan Kuda yang diberi nama gagak rimang

Sisa petilasan kadipati jipang panolan setelah di hancurkan oleh kerajaan pajang yang masih ada hingga sekarang seperti petilasan semayam kaputren. petilasan bengawan sore & petilasan masjid.

Terdapat juga makam-makam kerabat seperti makam mbah sepuh gedong di antara nya seperti



  1. Raden bagus sumantri.
  2.  Raden sosro kusumo.
  3.  Raden sekar winangrong & 
  4. temenggung ronggo adjmojo.






Kurang lebih 20M di tepian bengawan solo. Terdapat sebuah makam para santri yang di kenal sebutan santri songo yang di duga di bunuh lantaran di sinyalir sebagi mata-mata pajang.

Konon menurut kuncen makam ada beberapa nama santri tersebut yang di kenal di antara santri tersebut yakni raden bagus sulaiman. Raden ismail & sulastri.

Arya penangsang merupakan putra dari pangeran sekar sedelapen adik dari sultan Demak yang kedua (pangeran pati unus) dan merupakan anak kedua dari raden patah (sultan pertama dari kesultana Demak bintoro.


" Dalam perjalanan nya menjadi seorang raja (pati unus) hanya sebentar saja sebagi seorang pemimpin kerajaan di demak.  Karna beliau gugur dalam kepemimpinan nya. 

Beliau gugur memimpin pasukan nya dalam upaya mengusir pasukan bangsa portugis yang menguasai malaka. Karena pangeran sekar sedelapen adik kedua dari pati unus ini juga gugur meninggal akhir nya kepemimpinan kerajaan di ambil alih dan di pimpin oleh pangeran trenggono (putra ketiga raden patah).

Konon menurut kabar nya pangeran sekar sedelapen meninggal di sebuah tepi sungai yang di bunuh oleh orang suruhan pangeran trenggono yang merupakan adik nya sendiri (pangeran sedelapen).

Dan anak nya arya penangsang yang masih bayi pun di hanyutkan nya di sebuah sungai agar selamat.

Karna peristiwa konspirasi ini posisi kerjaan demak di ambil alih dan di pimpin oleh sultan trenggono.

Dalam proses yang panjang akan sebuah pertumpahan darah di lain waktu akhirnya bayi yang di hanyutkan oleh bapak nya kemudian di temukan oleh sunan kudus lalu di beri nama arya penangsang karena pada saat di temukan bayi tersebut tersangkut pada sebuah ranting  pohon yang berada di tepian sungai.

 " PENANGSANG berasal dari  kata bahasa jawa yang berartikan menyangkut.


Setelah dewasa arya penangsang menjadi adipati jipang dan berebut kekuasaan bekas kerajaan Demak dahulu yang berpindah kepimimpinan nya sultan trenggono. Dengan raja pajang sultan hadiwijaya atau (jaka tingkir)



" Pusat kerajaan demak akhir nya berpindah ke pajang oleh jaka tingkir.

Jaka tingkir merupakan seorang menantu dari sultan trenggono. Dalam peperangan ini banyak terjadi peristiwa yang hingga kini masih melegenda di masyarakat jipang.

Konon dalam sebuah peperang itu untuk sebuah pertahanan di galilah semacam parit yang mengelilingi jipang lalu di hubungkan ke bengawan solo hingga terbentuk melingkar seperti sungai megelilingi kadipaten jipang.

Pada sore hari karena pengaruh grafitasi bulan. Air bengawan solo
Pasang sehingga parit yang mengelilingi jipang tadi menjadi penuh oleh karna itu di parit ini dinamai bengawan sore.

Konon mitos nya parit itu di beri semacam kutukan. 


" bahwa barang siapa yang menyebrangi nya akan cilaka.

Dan kutukan tersebut terbukti ada nya. Parit itu memakan korban tumbal nya yang justru menjadi bomerang bagi Arya penangsang. Dengan kecerdikan nya ki juru mertani seorang penasehat militer pasukan pajang. Menyuruh pasukan nya menunggangi kuda betina di luar sungai bengawan sore dan saat itu juga Arya penangsang sedang menunggai kuda jantan nya yang terkenal sakti (gagak rimang) sedang berada di sisi lain bengawan sore. Kontan saja gagak rimang sontak berlari tak bisa di kendalikan oleh sang empu nya Arya penangsang menyebrangi bengawan sore karena tertarik dengan kuda-kuda betina yang di tunggai prajurit pajang. Hingga Akhirnya terjadi nya kejadian pilu tersebut.

" Lantas peperangan besar sengit  pun terjadi antara pasukan Arya penangsang dengan para prajurit pasukan pajang suta wijaya salah satu senopati pajang yang membawa senjata tombak sakti pusaka kerajaan Demak. 

Konon Tombak kiyai plered sutawijaya masih terbilang keponakan arya penangsang dan pada waktu itu masih muda sekali hingga arya penangsang setengah hati meladeni nya dan hanya menangkis serangan-serang bocah ingusan tersebut hanya dengan tangan kosong. Tanpa menghunus keris sakti nya..

tombak kiyai plered  sutawijaya dapat merobek perut arya penangsang tetapi dengan kedigdayaan kesaktian nya sang Arya penangsang meskipun perut nya sobek & usus nya terburai hinggai keluar dari perut nya tidak sedikitpun sang Arya penangsang merasa kesakitan.

Dengan santai nya beliau mengalungkan usus nya yang terburai keluar pada gagang keris yang di bawa dan di selipkan ke pinggang nya dengan kesaktian nya beliau akhir nya suta wijaya dapat di kalahkan.

Namun kendati demikian dalam pertarungan nya yang sangat sengit beliau (Arya penangsang & suta wijaya) berakhir di menangkan sang Arya penangsang walau bersimbah darah & terluka parah beliau sang arya penangsang tidak berniat untuk membunuh keponakan nya tersebut. Karena yang di incar beliau bukan sang keponakan nya melain nya musuh bebuyutan nya yakni joko tingkir.

Namun Karna  ki juru mertani yang terkenal akan kecerdikan nya memanas - manasi ARya penangsang untuk segera membunuh nya sang suta wijaya. Sang arya penangsang pun akhirnya terprovokasi juga dan mencabut keris sakti nya yang di selipkan di pinggang nya yang bernama (keris setan kober). Arya penangsang lupa akan sebuah tindakan nya sendiri beliau masih mengalungkan usus nya di sebuah keris sakti nya itu (keris setan kober). di cabutkan nya keris tersebut hingga melukai dan memotong usus nya tersebut lalu beliau meninggal.

Konon tubuh jazad nya sang arya penangsang di bawa lari oleh kuda nya.. Dan kabar nya entah kemana kuda itu berlari.. Masih misteri hingga kini tidak ada satu pun yang mengetahui makam kubur nya.

Sisa-sisa keraton kadipaten jipang saat ini masih menyimpan keangkeran terlihat dari makam makam gedong yang di kelilingi sebuah pohon-pohon besar yang begitu lebat & berumur ratusan tahun. Dan beberapa makam yang di kelilingi kain mori terlihat sangat angker meskipun pada siang hari .

Sosok Arya penangsang sebagia penguasa kadipaten jipang panolan sangat di hormati oleh masyarakat jipang. Karna rasa hormat itu pula para masyarakat tidak ada satupun yang berani membicarakan nya tentang terbunuh nya beliau oleh suta wijaya.

Penduduk di sekitaran makam selalu wanti-wati agar selalu menjaga sopan santun terutama jika masuk lebih dalam di sekitaran makam.

Ada beberapa pantangan yang tak boleh di langgar saat berkunjung & memasuki makam yakni 



  1. Dilarang membawa benda apapun yang berada di lokasi sekitaran komplek makam bahkan secuil tanah sekalipun yang berada di makam. 
  2. Kita di anjurkan untuk salam terlebih dahulu sebelum memasuki makam.
  3.  Tidak boleh tinggi hati atau meyempelehkan hal-hal yang ada di komplek makam. Jika di langgar konon kejadian buruk akan menimpa nya.

Dan konon mitos-mitos lain yang berkembang di masyarakat jipang terkait arya penangsang ini bahwa sesekali aliran air bengawan soli yang berada di sekitaran makam sering berubah warna nya menjadi merah darah.!

Aliran air yang berwarna merah seperti darah tersebut di percayai bahwa air tersebut yang berwarna kemerahan itu merupakan berasal dari darah sang penguasa kadipaten jipang (arya penangsang). 

Ketika peperang dahulu kala yang sangat sengit dengan suta widjaya yang pada saat itu terluka parah bersimbah darah terkena tombak kiyai plered yang di bawa oleh suta widjaya.

Tidak hanya itu konon juga sering terdengar ringkikan kuda tunggangan sang adipati yakni (Gagak rimang) di sekitaran bengawan sore. Dan di bekas bengawan sore teesebut terdapat sebuah pohon kelapa yang dahulu nya buat tambatan si Gagak rimang. Adapun Mitos lain yang tabu di masyarakat jipang jika ada seaeorang yang berhajat terus menanggap ketoprak atau pentas seni pewayangan jika memakai lakon sang penguasa pangeran arya penangsang bisa sangat berbahaya konon kata nya.. 



0 Response to "PERTUMPAHAN DARAH KADIPATEN JIPANG PANOLAN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel